JUBILEUM 125 TAHUN HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE

JUBILEUM 125 TAHUN  HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE
Jubileum

Rabu, 21 Juli 2010

“SEMADI” SEJAHTERA MASYARAKAT DAIRI YAYASAN DIAKONIA HKBP DISTRIK VI DAIRI UNTUK YANG PERTAMA DI HKBP

“SEMADI” SEJAHTERA MASYARAKAT DAIRI
YAYASAN DIAKONIA HKBP DISTRIK VI DAIRI
UNTUK YANG PERTAMA DI HKBP

By: Pdt.Maruasas Nainggolan S.Si (Teol)
Sekhus Kadep Diakonia

“Semadi” Sejahtera Masyarakat Dairi adalah Yayasan Diakonia HKBP Distrik VI Dairi untuk yang pertama di HKBP telah dibentuk pada hari Rabu tanggal 27 April 2010. Peserta yang hadir 28 orang, yang terdiri dari para pendeta, sintua dan jemaat. Antara lain dari dari HKBP Parpulungan Nauli, HKBP Hutagugung, HKBP Tigalingga, HKBP Sidikalang V, HKBP Juma teguh, HKBP Jumaramba, HKBP Sidikalang II, HKBP Parongil, Sidikalang I, HKBP perkembangan, HKBP Gloria Sumbal, HKBP Huta imbaru, HKBP Parpulungan Nauli, HKBP Sigalingging, HKBP Sukandebi, HKBP Panji Porsea, HKBP Maranata, HKBP Jumateguh.

Acara ini dibuka oleh Amang Praeses Distrik VI Dairi Pdt.Elieser Siregar dan di isi dengan beberapa sesi dari Kadep Diakonia Pdt.Nelson Siregar. Dalam sesi pembinaan dari Kadep Diakonia mengatakan,”Dengan hadirnya Yayasan Diakonia Distrik VI Dairi ini, maka semakin kuat pula pemahaman kita memaknai pelayanan Diakonia, salah satunya adalah bagaimana pentingnya pemaknaan Perjamuan kudus, yang menjadi dasar dikuatkannya spritualitas kita. Praeses harus lebih sering mengadakan Perjamuan Kudus.

Pargodungan kembali dihidupkan. Gereja merespon kemisikinan masyarakat tanpa merusak budaya lokal. Di Bogor tidak ada yang mempelajari Bahasa Sunda, kenapa kita tidak membuat kebaktian bahasa Sunda. Kalau bisa, Yayasan Diakonia Distrik VI Dairi membuat nama centre nya Justin Sihombing Centre atau St.Lusius Centre yang seharusnya sudah bisa kita berikan penghargaan sebagai bapak Diakonia.

Mudah-mudahan dengan hadirnya Yayasan Diakonia HKBP Distrik VI Dairi dapat menghadirkan visi misi lebih jelas. Tantangan zaman di era globalisasi perdagangan kopi sidikalang harus bisa menembus perdagangan Internasional di mana Kabid Diakonia HKBP Distrik VI Dairi sudah berhasil membuka jaringan ke Italia dan Swis. Yayasan Diakonia juga harus bisa menjadi pusat advokasi.

Bagaimana Yayasan Diakonia Distrik VI Dairi melihat masalah fundamentalisme agama, syariah ekonomi perbankan, poligami, sanksi agama, undang-undang pornografi, belum lagi perda-perda yang diskriminatif, seolah-olah dilegitimasi..

Yayasan Diakonia bagian dari tugas gereja harus peduli dengan kelompok petani petani dan gerakan petani, bahkan saya sendiri menuliskan buku Injil kepada petani sampai dua jilid. Kehidupan berjemaat kita saat ini sangat parah, sudah miskin mentalnya juga bebal dan rakus. Kita terlalu gampang di depolitisasi, masyarakt dan gereja. Melalui Yayasan Diakonia Distrik VI Dairi, gereja harua mampu memikirkan politik (Mat 10:16). Kita tidak cukup hanya menonton saja, tapi kita juga ikut bertanding, mengusahakan dan mendoakan. Gereja harus bisa menjadi alat legitimasi kebijakan pemerintah. Bisa kita lihat di konfesi dengan mendoakan pemerintah, supaya mereka tidak bermain-main di sana. Begitu juga dengan kerusakan alam dan bencana alam.
Kenapa kita selalu melihat negativ LSM padahal di Aturan Peraturan kita sudah dikatakan kita bisa mendirikan Yayasan. Selama ini gereja tidak bisa berbuat apa-apa kita ada masalah pertanian masalah peternakan. Kita telah dimarjinalisasi. Di Jakarta jalan sampai bertingkat-tingkat, tapi ditempat kita jalan pun masih lumpur. Coba kita hentikan mobil yang membawa kayu-kayu yang membawa dari hutan kita.

Akibat dari kesenjangan itu merosotlah solidaritas kita, tapi itulah realitas, apakah kita akan membiarkan ini selamanya seperti itu. Apakah Yayasan Diakonia ini bisa hadir jika solidaritas kita tidak ada lagi? Inilah yang dimaksud dalam Konfesi yang membawa tema-tema penting dalam kehidupan social dan lingkungan. Kita belum mengerja hidup. Kita belum mampu menyamakan persepsi untuk melakukan moralitas tunggal. Kita masih berpikir dualis. Melalui Yayasan Diakonia CV atau PT pun bisa dibuka apaun yang bisa kita lakukan merespon persoalan masyarakat.

Kita jangan lagi bertentangan dengan hal itu. Imamat 25 (Momentum Jubelium) berita keselamatan kepada semua mahkluk. Matius 10:16. Gereja diutus ke tengah dunia. Harus cinta akan kehidupan supaya kita berkelimpahan. Kita jangan menggap diakonia ini menjadai charity yang hanya mematikan. Kita dirikan lah yayasan. Kita dapat memperlengkapi diri. Menjamin adanya kesinambungan yang tidak langsung berhenti, harus ada aksi yang dilakukan ditempat pelatihan, harus ada pemberdayaan generasi muda. Menghormati antara generasi, kesinambungan antara kota dan desa, gereja jemaat, dan pemerintah. Lembaga yang mungkin yang kita perlukan adalah adanya lembaga yang menggalang aksi sosial, contohnya dengan penanaman pohon, pengobatan gratis, dan memakai tokoh-tokoh yang ada di perantauan, setelah ada lembaga. Ada juga brand kopi yang ada di distrik atau dari daerah kita. Dengan membawanya kemana saja kita pergi, dan jangan minder dengan yang ada dalam diri kita. Jadi perlu juga center untuk pelatihan sampai ke lansia. Kita juga akan memakai ini pelatihan lansia.

YAYASAN DIAKONIA
“SEMADI”
(Sejahtera Masyarakat Dairi)
DISTRIK VI DAIRI

Susunan Kepengurusan
Periode2010-2014

Pembina
Kadep Diakonia : Pdt.Nelson Siregar
Praeses : Pdt.Elieser Siregar
Pdt Sumurung Samosir
Benpa Nababan
Delvi br Ujung
Aliwongso Sinaga
Saut Silalahi
St.E.Sagala
Tom Sianturi

Pengawas
Pdt. Resort Sidikalang I
Dr.Budiman
O.Lumbangaol
St.Y.br Ginting
St.W.Limbong

Pengurus
Ketua : Pdt.Samuel Sihombing
W.Ketua : Pdt.Melvin Simanjuntak
Sekretaris : Pdt.David
W.Sekretaris : Sekretaris PPND
Bendahara : St.Dame Ginting

Anggota
Herbin Silaban
M.br.Simanjuntak
Nekson Simanjuntak

Visi
Mensejahterakan masyarakat dan warga gereja melalaui pelayanan diakonia yang holistik.

Misi:
1. Mencerdaskan masyarakat dan warga gereja
2. Memberdayakan masyarakat dan warga gereja
3. Memelihara lingkungan hidup
4. Membangun kerjasama dengan organisasi masyarakat non pemerintah dan Pemerintah yang sevisi dengan Yayasan Diakonia.

Nilai dan spirit yayasan
Yayasan bekerja atas nilai kasih, kejujuran, adil, transparan, kebersamaan solidaritas dan keseimbangan di dorong atas dasar panggilan untuk memberitakan Injil kepada semua makhluk.

Azas
Pancasila dan UUD 1945

Dasar
Berdasarkan kepada terang dan kasih Tuhan Yesus Kristus yang tertulis 1 Korintus 3:11

Maksud dan Tujuan

Tujuan
1. Merevitalisasi kapisatas warga dan pelayan dalam memahami pelayanan yang holistik
2. Meningkatkan taraf hidup jemaat dan masyarakat melalui pengembangan warga jemaat dan warga masyarakat.
3. Mendorong warga gereja dan masyarakat sebagai pelaku perubahan dalam segala aspek kehidupan.


Maksud
1. Terwujudnya revitaslisasi pelayanan yang holistic
2. Memberdayakan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
3. Adanya suatu lembaga atau media untuk menjawab dan merespon perkembangan dan isu-isu yang terjadi di tengah gereja dan masyarakat.

Program
1. Peningkatan Kapasitas warga jemaat dan masyarakat khususnya petani
2. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan ekonomi warga berbasis kerakyatan
3. Advokasi lobi kepada pemerintah supaya berpihak kepada masyarakat
4. Kepedulian akan lingkungan hidup
5. Suporting system

Pelantikan tanggal 16 mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar