JUBILEUM 125 TAHUN HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE

JUBILEUM 125 TAHUN  HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE
Jubileum

Selasa, 22 September 2009

"Renungan Tahun Diakonia HKBP Oktober 2009"

Renungan Tahun Diakonia
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:
apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)

Kamis 01 Oktober 2009
Belas kasih karena Uang
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. (Amsal 19:17)

Banyak di antara kita yang berpikir, kalau kita sudah memiliki banyak uang maka hidup ini akan aman dan terasas damai. Itulah juga yang membuat suatu perkumpulan seperti “arisan” atau bahkan sebuah keluarga tidak berarti dan kehilangan makna persekutuan karena semua kegiatan ujung-ujungnya sekitar uang. Menolong orang berpikir untung dan rugi. Hanya sebatas rasa kasihan. Dampaknya dalam kehidupan nyata, masalah orang yang punya uang adalah gelisah tertekan, frustrasi dan tidak bahagia. Uang adalah hamba yang sangat baik tetapi tuan yang sangat buruk. Apa bila di dewakan uang akan menggangu seperti setan.

Jumat 02 Oktober 2009
Berharap semuanya Baik
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (Matius 9:36)

Banyak sudah tokoh dan pemikir bahkan penemu peraih “Nobel’ dari berbagai penjuru dunia yang berjasa kepada dunia ini. Mereka rela mengorbankan waktu, pikiran, bahkan perhatian mereka tidak lain untuk menjadikan suatu perubahan yang baik terjadi di dunia ini. Mereka di kenal dan dikagumi, karena mereka memiliki belas kasih sebagai dasar dari moralitasnya. Mau memahami orang lain sehingga mereka bijak, mau memahami diri sendiri sehingga mendapatkan pencerahan. Kesempurnaan dunia akan tercipta jika setiap orang mengharapkan orang lain dalam kebaikan. Kebahagiaan adalah ketika apa yang kita pikir, apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan bisa selaras.

Sabtu 03 Oktober 2009
Masih ‘Cuek’
Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. (Hakim-hakim 2:18b)
Perilaku ‘Cuek’ atau ketidak peduliaan tidak lagi kita lihat hanya dikalangan pemuda atau remaja. Gereja-gereja kita pun saat ini sibuk dengan dirinya sendiri, bahkan lebih cuek dengan berbagai persoalan sosial dan lingkungan hidup saat ini. Bagaimana Tuhan akan mendengarkan segala permohonan kita, kalau sikap cuek pun tidak bisa kita rubah. Mungkin harus merintih, Mahatma Gandhi tokoh spiritual India pernah mengatakan,”jadilah kamu manusia yang ketika lahir semua orang tertawa karena bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. Masih kah kita ‘cuek’?

Minggu 04 Oktober 2009
Sukses karena Kegagalan
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. (Mazmur 28:7)

Sampai saat ini, hati terasa pilu kalau kita menonton pertandingan sepak bola di Indonesia. Hampir disetiap pertandingan selalu kerusuhan karena ada saja yang curang. Indonesia tidak pernah belajar dari kegagalan. Bagaimana bisa masuk Piala Dunia, melawan Vietnam saja kalah. “Lebih baik gagal secara terhormat daripada sukses dengan kecurangan”, walaupun banyak gagal, kita harus banyak belajar dari kegagalan-kegagalan itu untuk semakin tabah. Dan yakinlah bahwa orang yang sukses adalah orang yang sebelumnya telah melewati kegagalan. Jadi kesuksesan kita adalah bagaimana kita belajar dan bangkit dari kegagalan itu. Tuhan adalah kekuatan dan perisai kita.

Senin 05 Oktober 2009
Kehendak baik membuat dunia berputar
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu. (Mazmur 5:12)

Saat ini banyak orang yang sudah pesimis dengan kehidupan ini, pandangannya ‘semua orang itu jahat.’ Tapi kita sebenarnya cukup beruntung telah mengenal beberapa di antaranya. Sebenarnya kehidupan kita berjalan karena masih banyak yang berkehendak baik seperti para pegawai negeri, sektor swasta, karena kalau tidak sudah lama mereka berhenti di kantor mereka masing-masing. Ketika mereka yang menjaga lalu lintas, mengajar nak-anak, mengobati pasien, memadamkan kebakaran. Orang-orang yang berkehendak baik adalah orang-orang yang membuat dunia berputar dan manusia hidup di dunia ini.

Selasa 06 Oktober 2009
Dari Dia, Oleh Dia, Bagi Dia
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36)

Saat ini sudah lebih banyak para Hamba Tuhan yang takut akan keadaan hidupnya dan keluarganya, dibandingkan dengan jemaat yang dikhotbahinya. Mereka khawatir anak-anaknya nggak bisa sekolah, isteri dan keluarga tidak bisa hidup enak. Akhirnya banyak pelayanan berpusat pada diri sendiri, bukan kepada Tuhan dan sesama. Jalanilah hidup dengan penuh cinta. Cita-cita yang ditempuh dengan penuh semangat dan kekuatan cinta akan berujung pada keberhasilan. Jangan khawatir uang akan mengalir dengan sendirinya sebagai konsekuensi ketika kita mencintai pekerjaan, pelayanan kita dan kehidupan kita.

Rabu 07 Oktober 2009
‘Hidup’ pelajaran yang Panjang
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)

Selalu gagal, ditolak, menderita, ditindas dan tidak dihargai, haruskah mengucap syukur? Seringkalai membuat kita tidak ingin hidup lebih lama lagi di dunia ini. Rasa kecewa dan ingin mundur. Hidup ini adalah sebuah pelajaran panjang dalam kerendahan hati. Perjalanan kita tidak sampai hanya di sana saja. Orang yang pengecut tidak pernah bisa memahaminya karena kekuatan yang baru dan perubahan yang baru hanya dapat dilakukan orang-orang berjiwa besar dan tegar. Sadarilah bahwa sesuatu yang dicintai, dimilki, dikejar di dunia ini dapat hilang.

Kamis 08 Oktober 2009
Membuatnya Kawan
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu! (Mazmur 85:8)

Ambisi yang tinggi dan luar biasa adalah baik, tetapi seringkali harapan dan impian kita itu tidak berjalan baik dan mulus sekalipun itu tujuannya benar, karena kita ditekan, dihambat, dibenci bahkan di cut. Hal ini menjadi tantangan yang luar biasa dalam hidup kita, mereka memusuhi kita dan terus menyingkirkan kita. Cara terbaik untuk menghancurkan mereka dalam hidup kita adalah dengan membuatnya menjadi kawan. Jangan hanya merepotkan diri kita hanya untuk menjadi lebih baik daripada mereka atau pendahulu kita. Mari kita mencoba lebih baik dari diri kita yang ada sekarang dan terus mencintai mereka dalam perkataan dan perilaku.

Jumat 09 Oktober 2009
Malang dan Mujur dijadikan Allah
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. (Pengkotbah 7:14)

Takdir, nasib, rezeki jelas tidak ada dalam ajaran kita. Itulah yang membedakan kita dengan saudara-sauadara kita yang beragama lain. Karena hidup kita di dunia ini tidak ada yang hina selama kita berjalan dan bekerja di dalam Tuhan. Tuhan memberikan hidup kepada kita untuk bisa merasakan semua perjalanan dan pergumulan hidup. Baik suka cita maupun duka cita. Mahatma Gandhi mengatakan, “Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisik dia datang dari kemauan yang tidak dapat ditaklukkan. Ubahlah pemikiran kita, maka kita akan mengubah dunia kita. Siapa yang memiliki kesabaran akan mendapatkan apa yang diharapkan. Berusalah tidak hanya manusia yang sukses tetapi juga manusia yang bernilai.

Sabtu 10 Oktober 2009
Indah dalam Kebanaran dan Kasih
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu (Mazmur 17:8)

Orang Indonesia dari berbagai pulau bahkan orang asing dari berbagai Negara datang setiap saat dan berulang-ulang ke Pulau Bali tidak lain untuk melihat dan menikmati keindahan alam dan budaya Bali. Di mana-mana sekarang mahasiswa Demo dan mogok makan menutut kebenaran dan banyak orang yang menjenguk keluarga, sahabatnya ke Rumah Sakit karena mereka mengasihinya. Harus kita sadari bahwa setiap keindahan ada mata yang melihatnya, setiap kebenaran ada telinga yang mendengarnya, setiap kasih sayang ada hati yang menerimanya. Jadilah indah, lakukan kebenaran dan miliki kasih.

Minggu 11 Oktober 2009
Masalah kecil menjadi Besar
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13:16)

Kebanyakan dari kita menyimpan sedikit kebencian yang mungkin merupakan hasil perselisihan,kesalah pahaman, atau beberapa kejadian menyakitkan lainnya. Dengan keras kepala, kita menunggu orang lain menghampiri kita-percaya bahwa inilah satu-satunya cara agar kita dapat memaafkan, membangun kembali persahabatan atau hubungan kekeluargaan. Kapan pun kita terus bertahan pada kemarahan kita mengubah masalah kecil menjadi masalah besar dalam pikiran. Kita mulai mempercayai bahwa kedudukan kita lebih penting daripada kebahagiaan kita.

Senin 12 Oktober 2009
Kreatif dan berdaya Cipta
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timoteus 4:12)

Belajar itu tidak pernah berhenti, tua tidak menjadi ukuran kepintaran. Justru anak-anak muda sekarang yang mampu menciptakan dan melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang telah dilakukan orang-orang, menjadi manusia yang kreatif dan memilki daya cipta. Bukan generasi muda namanya jika kita hanya melakukan apa yang kita ketahui bisa lakukan, kita tidak akan pernah bias melakukan sesuatu yang lebih. Jangan takut gagal dan membuat kesalahan, namun pastikan kita tidak membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Itulah kenapa Bangsa dan Gereja berharap banyak kepada generasi muda untuk terus semangat dan berjuang. Karena perubahan itu di tangan generasi muda.

Selasa 13 Oktober 2009
Ego kecil, Ego besar
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Matius 5:13)

Saya pernah mengenal seseorang yang mulai dari hari senin sampai hari minggunya, ekspresi wajahnya selalu gelap, mendung dan murung. Bagaimana kita bisa menjadi garam dan terang untuk senyum saja sulit. Sebuah senyuman memberi arti yang sangat dalam dan keindahan bagi kehidupan. Ego yang kuat akan membangun, ego yang besar akan menghancurkan. Menjadi garam dan terang dunia kita awali dengan melakukan hal-hal kecil tetapi bermanfaat dan berdampak besar bagi semua orang.

Rabu 14 Oktober 2009
Perubahan yang Baik
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (Amsal 13:20)

Long life Education sebuah filosofi pendidikan yang sering kita dengar. Sudah Sarjana masih ingin kuliah lagi untuk mendapatkan Master, sudah Master kuliah lagi untuk mengambil Doktor. Sudah Doktor ingin kuliah lagi mengambil bidang yang lain. Sesungguhnya semua Ilmu dan pendidikan itu, tujuan utamanya bukanlah ilmu pengetahuan melainkan aksi nyata. Tidak ada sesuatu yang hebat selain ketika kita berhasil mengubah suatu tempat yang sulit berubah dan menemukan jalan perubahan yang baik. Memiliki Integritas, karena Integritas tanpa pengetahuan akan lemah dan tidak berguna sebaliknya pengetahuan tanpa integritas menjadi berbahaya dan mengerikan.

Kamis 15 Oktober 2009
Jangan menyalahkan Kemiskinan
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:4-5)

Kita akan tetap merasa miskin kalau kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Orang miskin tidak akan pernah merasa puas. JIka kita merasa hidup miskin, jangan menyalahkan kemiskinan itu, salahkan diri sendiri dan katakan kita bukan orang yang mampu meraih kekayaan. Namun bagi orang yang kreatif tidak ada istilah kemiskinan dan tidak ada orang miskin di mana pun tempatnya. Jika ingin mengambil kita harus memberi lebih dahulu. Kita akan kaya jika kita merasa puas dengan apa yang kita miliki saat ini.

Jumat 16 Oktober 2009
Orang optimis punya Kesempatan
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. (Amsal 19:20-21)

Kalau kita mau berhasil jadilah orang yang Optimis, bukan orang Pesemis. Karena setiap orang yang pesimis selalu menemukan kesulitan dalam setiap kesempatan, tetapi orang optimis selalu menemukan kesempatan dalam setiap kesulitan. Orang yang optimis selalu mau membuat inovasi dan berani bereksperimen. Orang-orang optimis melihat bunga mawar bukan durinya, orang-orang pesemis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya. Semua impian kita bias menjadi kenyataan, jika kita memiliki keberanian untuk mewujudkannya.

Sabtu 17 Oktober 2009
Hebat di Dunia
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
(1 Korintus 15:33-34)

Seorang pelatih football yang terkenal pernah mengatakan, “Cara bermain sebuah tim sangat menentukan kesuksesan mereka. Kita boleh saja memilki sederet pemain bintang yang paling hebat di dunia. Tapi jika mereka tidak bisa bermain bersama tim tidak akan menghasilkan. Kalau kita hanya menojolkan kehebatan kita yang secara individu, itu artinya kita hanya hebat di dunia. Apakah di mata Tuhan kita juga hebat? Kita bisa saja memilki pikiran, kepintaran, ide cemerlang namun jika itu menyesatkan tidak akan pernah membawa diri kita kemanapun.

Minggu 18 Oktober 2009
Memiliki visi Harapan
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10)

Siapa yang tidak mengenal Bill Gates pendiri Microsoft Corporation, dia pernah mengatakan,”Semakin besar sukses yang saya raih, semakin mudah pula saya dihancurkan olehnya. Artinya dia menyadari, sehebat apapun dia ternyata tidak ada yang perlu disombongkan, dan ternyata tidak ada apa-apa karena ternyata justru sebaliknya. Seorang Intelektual tidak hanya cakap menggunakan pikirannya tetapi juga harus cakap mengendalikannya. Pandanglah hari ini kemarin sudah menjadi mimpi dan esok hari hanyalah sebuah visi. Tapi hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan dan setiap hari esok sebagai visi harapan.

Senin 19 Oktober 2009
Hal yang Penting
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.(1 Korintus 9:16)

Pemuda dan remaja sekarang begitu mudahnya stress dan gampang jatuh, sebagai generasi muda cobalah kita mulai melakukan hal yang penting dan memungkinkan. Maka segera kita akan sadar telah mampu melakukan hal yang tampaknya sulit. Orang biasa hanya percaya pada hal yang mungkin. Orang luar biasa mampu menggambarkan dengan jelas banyak hal yang tidak mungkin kemudian mampu mengubahnya menjadi mungkin. Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin bahwa kita telah berhasil melakukannya. Mari kita coba dan tetap semangat.

Selasa 20 Oktober 2009
Menemukan Dirinya
Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.
(1 Samuel 12:23)

Betapa ingin rasanya membantu sesame dan teman-teman yang ada disekitar kita. Dan berharap ada perubahan besar dalam dirinya untuk menjadi lebih baik. Tetapi kita tidak bisa mengajari sesuatu kepada seseorang, kita hanya dapat membantu orang itu menemukan sesuatu dalam dirinya. Memberi penyadaran bahwa kebebasan itu bukan terkandung dalam tindakan-tindakan yang kita sukai, tetapi ada pada hak kita saat mengerjakan sesuatau yang seharusnya kita lakukan. Karakter kita sendiri tidak datang lewat ilham atau mimpi. Tetapi dibentuk melalui usaha keras dan masa penempaan yang panjang.

Rabu 21 Oktober 2009
Sekolah dan Kehidupan
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1 Petrus 5:2)

Seseorang pernah bertanya seperti ini kepada saya, “Apa bedanya sekolah dengan kehidupan?” Karena agak lama tidak aku jawab, dia mengatakan, “Di sekolah kita mendapat pelajaran kemudian baru diberi ujian. Dalam kehidupan kita diberi ujian yang memberikan pelajaran.” Tuhan telah mengajari kita dari kehidupan untuk menjadi gembala yang sesuai dengan kehendak Allah. Saya berpikir benar juga Memiliki pikiran yang indah mungkin hal yang baik tapi anugerah yang lebih besar adalah menemukan hati yang bersih.

Kamis 22 Oktober 2009
Mati Berarti
Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. (2 Timoteus 4:17)

Mungkin kita masih ingat tokoh yang satu ini Carazon Aquino, dia adalah pemimpin dan mantan presiden Filipina yang terkenal, dia pernah mengatakan,”Saya pilih mati berarti daripada hidup tanpa arti.” Sebuah motto hidup yang sangat berkesan. Sebagai orang Kristen, adakah kita yang masih memilki motto yang sama seeprti dia? Sebagai orang yang dipilih Tuhan untuk mengabarkan Injil kita harus yakin dan mampu menanggung beratnya krisis sebab dalam proses menahan penderitaan itulah jalan Tuhan akan nampak.

Jumat 23 Oktober 2009
Tercermin dari Tindakan
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
(Ibrani 13:7)

Tanpa guru yang mengajari kita sejak kecil, kita tidak akan ada apa-apanya. Sekian banyak guru yang mengajari kita sejak kecil mungkin di antaranya pasti masih ada yang kita ingat karena sangat berkesan bagi kita secara pribadi. Saya pernah baca buku mengatakan,”Guru yang biasa-biasa berbicara, Guru yang bagus menerangkan, Guru yang hebat mendemonstrasikan, Guru yang agung memberi inspirasi. Jika tindakan-tindakan kita mengilhami orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, bekerja lebih dan menjadi lebih baik maka kita adalah seorang pemimpin. Kepimpinan tercermin dari tindakan bukan dari kedudukan.

Sabtu 24 Oktober 2009
Menjadi Segalanya
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. (Ulangan 32:2)

Seorang pemimpin terkenal mengatakan, “Janganlah berjalan di depanku aku tidak akan mengikutimu. Jangan pula berjalan di belakangku akau tidak akan memimpinmu. Berjalanlah disampingku aku akan, menuntunmu.” Jiwa Seorang pemimpin yang ingin menyatu dengan anak buahnya. Yang mengerti kebutuhan anak buahnya, yaitu bimbingan dan pendampingan pengajaran supaya anak buahnya juga bisa melakukan hal yang sama kelak kepada anak buahnya. Berharap menjadi segalanya bagi setiap orang dan menjadi sesuatu bagi seseorang.

Minggu 25 Oktober 2009
Mati karena Sanjungan
Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. (Yosua 1:7)

Hidup tidak selalu seperti yang kita inginkan, dan seringkali kita merasa karena sesuatu hal tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan, kita menganggap dan melewatkan itu sebagai hal yang tidak berguna. Kita maunya yang senang-senang saja yang terjadi seturut hati kita. Kita lebih senang hancur dengan sanjungan daripada selamat melalui kritikan. Untuk mewujudkan mimpi jangan dulu membayangkan sukses besar yang mungkin diraih, tapi jauh lebih penting menyusun rencana secara detail untuk membuat sukses-sukses kecil.

Senin 26 Oktober 2009
Sadar di Puncak
Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! (Matius 22:29)

Sekarang ini banyak yang mengaku-ngku dirinya adalah seorang pendeta, dengan berbekal kursus Alkitab satu tahun dan rajin ke gereja sudah merasa banyak tahu dan menjadi pendeta. Bersaksi sukses menobatkan ribuan orang, dan berhasi menjadi pengkhotbah panggilan. Pada saat ini dia bersaksi telah mencapai puncak, tetapi pada saat itulah dia harus sadar tengah menghadapi ujian yang sulit. Bijak adalah sikap yang tersisa setelah kita dengan rendah hati mengesampingkan kepentingan pribadi. Karena tindakan yang benar memerlukan kekuatan yang besar.

Selasa 27 Oktober 2009
Khawatir hari Esok
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! (Lukas 24:25)

Semua ingin berhasil dan semua ingin sukses, tetapi tidak banyak orang yang mau berani memulai dan berusaha mengerjakan harapan dan cita-citanya itu. Lebih banyak berpikir, menghayal dan membuang waktu hari-hari dengan mengkhawatirkan hari esok. Sadarkah kita bahwa Gunung pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya. Sukses akan datang pada mereka yang berani bertindak dan jarang menghampiri penakut yang tidak mengambil konsekuensi.

Rabu 28 Oktober 2009
Ingat setelah Pergi
Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. (Yohanes 2:22)

Kebahagian dan sukacita itu selalu ada di sekitar kita bahkan selalu menghampiri kita. Tetapi kita selalu berpikir kebahagiaan itu selalu hal-hal yang besar dan mewah. Kebahagian itu selalu tampak kecil saat kita mendapatkannya, tapi coba biarkan kebahagiaan itu pergi. Saat itulah kita akan merasakan betapa besar dan berharganya kebahagiaan itu. Seperti kebesaran Yesus tidak terlihat ketika dia berdiri dan memberi perintah. Tetapi ketika dia berdiri sama tinggi dengan kita, orang lain dan membantu kita untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri kita guna mencapai hidup yang lebih baik.

Kamis 29 Oktober 2009
Miskin Hati
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. (2 Timoteus 3:15)

Saya yakin dan percaya bahwa setiap kita yang percaya dan yakin kepada Yesus Kristus diberikan kekayaan, kepintaran dan hikmat dari padaNya. Tetapi sayang tidak semua kita bisa merasakan dan memahaminya. Kekayaan adalah milik mereka yang hatinya kaya, demikian juga kemiskinan hanya milik mereka yang miskin hatinya. Seseorang mungkin membayangkan berbagai hal yang salah tapi dia hanya dapat memahami hal-hal yang benar. Jika berbagai hal banyak yang disalahkan berarti pengertian dari berbagai hal itu tidak dipahami. Apalah arti hidup jika tidak banyak memberi manfaat kepada orang lain.

Jumat 30 Oktober 2009
Tidak dilihat tapi Dirasakan
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timoteus 3:16)

Sebuah film berjudul a walk to remember menceritakan makna cinta, cinta diungkapkan seperti angin. Cinta itu tidak bisa di lihat tapi bisa diraskan. Seperti Firman Tuhan yang telah diilhamkan selalu bermanfaat untuk mengajar menyatkan kesalahan dan mendidik orang dalam kebenaran, walaupun Firman itu tidak terlihat. Sesuatu yang paling indah dan cantik di dunia tidak bisa dilihat atau disentuh. Ia hanya bisa dirasakan oleh hati.

Sabtu 31 Oktober 2009
Mengenal Perdamaian
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri. (2 Petrus 1:20)
Dalam kehidupan saat ini sudah semakin bertambahnya profesi sebagai hakim. Semakin banyaknya orang yang suka menghakimi sesamanya. Pernahkah terpikirkan oleh kita jika kita mengadili orang mungkin kita tidak akan punya waktu untuk mencintai mereka. Ketika kekuatan cinta mengalahkan kecintaan terhadap kekuasaan dunia maka kita akan mengenal perdamaian. Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah seorang lawan akan menjadi kawan. Persatuan merupakan syarat utama terpeliharanya kebebasan. Cinta kita harusnya membuat kita, menjaga orang lain.
By: Pdt.Maruasas S.P Nainggolan
-Sekhus Kadep Diakonia HKBP-
(maruasasnainggolan.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar