JUBILEUM 125 TAHUN HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE

JUBILEUM 125 TAHUN  HKBP SIBUNTUON RESORT BALIGE
Jubileum

Rabu, 01 September 2010

Kehidupan dalam Kebersamaan Pelatihan di Kampung 99 Pepohonan

Kehidupan dalam Kebersamaan
Pelatihan di Kampung 99 Pepohonan

Kehidupan dalam kebersamaan adalah tema pelatihan yang diselenggarakan oleh HKBP melalui Departemen Diakonia HKBP kepada sembilan orang Pendeta HKBP dan satu orang warga jemaat, pada tanggal 19-21 Agustus 2010 yang bertempat di Jalan Muhasan II kelurahan Maruyung Kecamatan Limo-Depok. Kegiatan ini juga bisa berjalan dengan baik atas kerjasama HKBP Limo yang dipimpin oleh Pdt.Statistik Siahaan dan Dewan Diakonia HKBP Limo di bantu Pdt.Maruasas Nainggolan Diakonia (Sekhus Kadep Diakonia HKBP).

Peserta pelatihan ini adalah para pendeta dan warga jemaat yang memiliki lahan gereja yang bisa dipersiapkan sebagai tempat pelatihan Bio Teknologi Pertanian dan Peternakan sebagai konsep Pargodungan dan Training Centre. Para Pendeta yang diutus mewakili dari delapan distrik pelayanan HKBP, antara lain dari Distrik Dairi (Pdt.Jahor Purba), Distrik Silindung (Pdt.Zending Sinurat), Distrik Humbang Habinsaran (Pdt Jhom Simbolon dan Pdt Merwin Butar-butar), Distrik Toba (Pdt.Elzas Siahaan), Distrik Samosir(Pdt.Bahari Sitorus), Distrik Sumatra Timur(Pdt.Opsunggu), Distrik Tanah Jawa (Pdt.L.Sigalingging) dan Distrik Jawa Kalimantan (Amang Pasaribu), Kantor Pusat HKBP (Pdt.Maruasas Nainggolan-Diakonia HKBP).

Kampung 99 Pepohonan di rintis dan dipimpin oleh bapak Eddy Djamaluddin Suaidy.
Dia memahami Allah itu selalu membawa keselamatan. Hidup itu ada tiga tahapan. Hidup ini seperti pohon, yang berkaitan dengan pohon, Taman Eden, Taman Getsemani. Akar menghujam bumi, batangnya menjulang ke langit, maka ada buah. Banyak orang yang khususnya Indonesia mau cepat, langsung ambil buah. Bersedekah seperti pohon, tanpa melihat sekte dan ras, bangsa, semua akan menikmati oksigen dari pohon. Tuhan menganjurkan kita agar kita hidup di dalam taman yang indah.

Pohon tidak akan pernah milih-milih. Tempat ini mengajarkan bagaiaman hidup dalam kebersemaan, ke luar dari kebohongan. Mau tahu pohon harus tahu akar. Kita tidak berbicara perbedaan. Jadilah pohon seperti garam. Ada untuk melayani, bukan untuk melayani. Bangunlah kehidupan maka akan lahir kehidupan. Semuanya diawali dari niat kemudian mendidik anak-anak, menggerakkan ekonomi. Membuat gubuk dan penginapan, tumbuhnya dengan alami.

Perlu ada kebutuhan di sebuah komuitas, perlu susu maka dibuat usaha ternak sapi. Kotoran sapi bisa menjadi dinding rumah., kotoran sapi juga bisa membuat anti infeksi. Komunitas ini bisa ada berangkat dari keteladanan. Kita harus belajar dari alam, karena ilmu dan pengetahuan itu diberikan Tuhan berada di Alam. Tuhan akan bekerja di dalam diri orang, jika manusia itu mau merima-Nya. Jangan pernah mengharap pujian dari manusia, karena sebentar mereka juga akan menghujat kita. Tapi biarlah semuanya menjadi pujian kepada Tuhan.

Saat ini mereka ada 15 KK, di mana masing-masing bekerja secara maksimal karena semua kebutuhan hidup mereka dicukupi, anak-anaknya semua dijamin sekolah sampai lulus S3. Managemen mereka masing-masing di pegang oleh setiap keluarga. Satu keluarga yang mengorganiser makanan, yang lain di bidang kebersihan, pertanian dan peternakan.

Pelatihan ini dibuka oleh Kadep Diakonia Pdt.Nelson Siregar, yang menekankan pelayanan yang holistik adalah pelayanan yang mencakup seluruh kehidupan yang menggumuli kebutuhan jemaat. HKBP itu harus inklusif, di mana tempat pelatihan ini adalah saudara kita muslim sebuah pengalaman bersama dengan agama lain, di mana mereka bisa menerima kita sebagaimana kita adanya. Hal-hal yang gelap kita selama ini bisa kita lihat di sini cerah.

Bagaimana kita bisa menghadirkan konsep selaras alam, yang telah saudara-saudara kita ini lakukan di perkampungan 99 pepohonan ini. Perlunya kita memulihkan dan menghidupkan pargodungan. Hubungan manusia dengan alam. HKBP harus menemukan fungsinya untuk melayani yang holistik. Terbuka untuk semua bangsa. Jangan selalu bersandar kepada orang kuat saja. Kita harus percaya kalau kita orang yang dipandang tidak bisa berbuat apa-apa bisa berkarya dengan baik, seperti yang ditunjukan oleh Pdt.Statistik. membangkitkan gereja Limo. Membangkitkan pembaharuan dan perubahan.

Dalam pelatihan ini diajarkan: Pengenalan bangsa-bangsa ternak, Usaha-usaha peternakan, perbanyakan ternak, penggemukan ternak, Usaha ternak perah, membuat kandang, Perawatan ternak, pengenalan hijauan makanan ternak, pembuatan pakan konsentrat, pembuatan pellet, Reproduksi dan kesehatan ternak, pengolahan hasil peternakan seperti susu, yoghurt, pengolahan limbah ternak, pengolahan sampah rumah tangga.

Tuhan memberkati semua peserta pelatihan semoga bisa mengembangkannya ditempat pelayanan masing-masing dan semuanya untuk menggerakkan kehidupan jemaat untuk kemuliaan nama Tuhan. Bravo Diakonia HKBP-Sejahtera Masyarakat Sejahtera Gereja.

By: Pdt.Maruasas S.P Nainggolan S.Si (Teol)
Sekhus Kadep Diakonia HKBP

Kehidupan dalam kebersamaan adalah tema pelatihan yang diselenggarakan oleh HKBP melalui Departemen Diakonia HKBP kepada sembilan orang Pendeta HKBP dan satu orang warga jemaat, pada tanggal 19-21 Agustus 2010 yang bertempat di Jalan Muhasan II kelurahan Maruyung Kecamatan Limo-Depok. Kegiatan ini juga bisa berjalan dengan baik atas kerjasama HKBP Limo yang dipimpin oleh Pdt.Statistik Siahaan dan Dewan Diakonia HKBP Limo di bantu Pdt.Maruasas Nainggolan Diakonia (Sekhus Kadep Diakonia HKBP).

Peserta pelatihan ini adalah para pendeta dan warga jemaat yang memiliki lahan gereja yang bisa dipersiapkan sebagai tempat pelatihan Bio Teknologi Pertanian dan Peternakan sebagai konsep Pargodungan dan Training Centre. Para Pendeta yang diutus mewakili dari delapan distrik pelayanan HKBP, antara lain dari Distrik Dairi (Pdt.Jahor Purba), Distrik Silindung (Pdt.Zending Sinurat), Distrik Humbang Habinsaran (Pdt Jhom Simbolon dan Pdt Merwin Butar-butar), Distrik Toba (Pdt.Elzas Siahaan), Distrik Samosir(Pdt.Bahari Sitorus), Distrik Sumatra Timur(Pdt.Opsunggu), Distrik Tanah Jawa (Pdt.L.Sigalingging) dan Distrik Jawa Kalimantan (Amang Pasaribu), Kantor Pusat HKBP (Pdt.Maruasas Nainggolan-Diakonia HKBP).

Kampung 99 Pepohonan di rintis dan dipimpin oleh bapak Eddy Djamaluddin Suaidy.
Dia memahami Allah itu selalu membawa keselamatan. Hidup itu ada tiga tahapan. Hidup ini seperti pohon, yang berkaitan dengan pohon, Taman Eden, Taman Getsemani. Akar menghujam bumi, batangnya menjulang ke langit, maka ada buah. Banyak orang yang khususnya Indonesia mau cepat, langsung ambil buah. Bersedekah seperti pohon, tanpa melihat sekte dan ras, bangsa, semua akan menikmati oksigen dari pohon. Tuhan menganjurkan kita agar kita hidup di dalam taman yang indah.

Pohon tidak akan pernah milih-milih. Tempat ini mengajarkan bagaiaman hidup dalam kebersemaan, ke luar dari kebohongan. Mau tahu pohon harus tahu akar. Kita tidak berbicara perbedaan. Jadilah pohon seperti garam. Ada untuk melayani, bukan untuk melayani. Bangunlah kehidupan maka akan lahir kehidupan. Semuanya diawali dari niat kemudian mendidik anak-anak, menggerakkan ekonomi. Membuat gubuk dan penginapan, tumbuhnya dengan alami.

Perlu ada kebutuhan di sebuah komuitas, perlu susu maka dibuat usaha ternak sapi. Kotoran sapi bisa menjadi dinding rumah., kotoran sapi juga bisa membuat anti infeksi. Komunitas ini bisa ada berangkat dari keteladanan. Kita harus belajar dari alam, karena ilmu dan pengetahuan itu diberikan Tuhan berada di Alam. Tuhan akan bekerja di dalam diri orang, jika manusia itu mau merima-Nya. Jangan pernah mengharap pujian dari manusia, karena sebentar mereka juga akan menghujat kita. Tapi biarlah semuanya menjadi pujian kepada Tuhan.

Saat ini mereka ada 15 KK, di mana masing-masing bekerja secara maksimal karena semua kebutuhan hidup mereka dicukupi, anak-anaknya semua dijamin sekolah sampai lulus S3. Managemen mereka masing-masing di pegang oleh setiap keluarga. Satu keluarga yang mengorganiser makanan, yang lain di bidang kebersihan, pertanian dan peternakan.

Pelatihan ini dibuka oleh Kadep Diakonia Pdt.Nelson Siregar, yang menekankan pelayanan yang holistik adalah pelayanan yang mencakup seluruh kehidupan yang menggumuli kebutuhan jemaat. HKBP itu harus inklusif, di mana tempat pelatihan ini adalah saudara kita muslim sebuah pengalaman bersama dengan agama lain, di mana mereka bisa menerima kita sebagaimana kita adanya. Hal-hal yang gelap kita selama ini bisa kita lihat di sini cerah.

Bagaimana kita bisa menghadirkan konsep selaras alam, yang telah saudara-saudara kita ini lakukan di perkampungan 99 pepohonan ini. Perlunya kita memulihkan dan menghidupkan pargodungan. Hubungan manusia dengan alam. HKBP harus menemukan fungsinya untuk melayani yang holistik. Terbuka untuk semua bangsa. Jangan selalu bersandar kepada orang kuat saja. Kita harus percaya kalau kita orang yang dipandang tidak bisa berbuat apa-apa bisa berkarya dengan baik, seperti yang ditunjukan oleh Pdt.Statistik. membangkitkan gereja Limo. Membangkitkan pembaharuan dan perubahan.

Dalam pelatihan ini diajarkan: Pengenalan bangsa-bangsa ternak, Usaha-usaha peternakan, perbanyakan ternak, penggemukan ternak, Usaha ternak perah, membuat kandang, Perawatan ternak, pengenalan hijauan makanan ternak, pembuatan pakan konsentrat, pembuatan pellet, Reproduksi dan kesehatan ternak, pengolahan hasil peternakan seperti susu, yoghurt, pengolahan limbah ternak, pengolahan sampah rumah tangga.

Tuhan memberkati semua peserta pelatihan semoga bisa mengembangkannya ditempat pelayanan masing-masing dan semuanya untuk menggerakkan kehidupan jemaat untuk kemuliaan nama Tuhan. Bravo Diakonia HKBP-Sejahtera Masyarakat Sejahtera Gereja.

By: Pdt.Maruasas S.P Nainggolan S.Si (Teol)
Sekhus Kadep Diakonia HKBP